فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ، تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ، وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Ayat ini menekankan bahwa sedekah adalah seperti pinjaman yang diberikan kepada Allah, dan Allah akan mengembalikan pinjaman tersebut dengan berlipat ganda. Ini menunjukkan bahwa sedekah tidak akan mengurangi kekayaan seseorang.
"Tangan Allah selalu penuh, tidak kurang karena memberi nafkah, dan selalu dermawan baik siang maupun malam.”
Bersedekah juga membantu kita menghargai apa yang kita miliki dan menumbuhkan rasa syukur dalam diri kita. Ketika kita melihat bahwa masih ada orang lain yang memerlukan bantuan, kita menjadi lebih bersyukur atas berkat yang telah kita terima. Ini dapat memperkuat rasa keterhubungan kita dengan dunia di sekitar kita.
Meskipun tempat tinggal mungkin berbeda-beda bagi setiap orang, memiliki tempat untuk cari disini pulang adalah salah satu berkat Tuhan yang patut kita syukuri. Merawat dan menjaga kebersihan serta kenyamanan rumah adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan.
Namun, tahukah kita bahwa bersedekah sebenarnya tidak hanya memberikan manfaat bagi yang menerima, tetapi juga bagi diri kita sendiri?
Kedelapan belas: Siapa yang tidak mampu melakukan ketaatan, maka ia bisa memperbanyak ketaatan yang lain yang ia mampu.
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Kedua: Para sahabat menggunakan harta mereka dalam hal kebaikan di dunia dan di akhirat, yaitu dengan bersedekah.
Salomo menjadi kaya, diawali dengan hikmat yang sangat luar biasa, hikmat yang sangat tinggi dan semua ini bukan karena Salomo. Namun karena TUHAN, kita dapat melihat bahwa apa yang Salomo miliki semata-mata karena kasih karunia, pemberian TUHAN atas dirinya dengan tujuan yang itu didasarkan pada tujuan Allah.
Dunia membawa Anda dan saya untuk hidup dan mencapai kekayaan, untuk mencapainya Anda dan saya haruslah benar-benar berpusat pada diri sendiri, percaya pada kemampuan diri dan melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan diri dan tujuan di baliknya.
"Jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, mintalah kepada Allah, yang memberi dengan murah hati kepada semua orang tanpa mencari-cari kesalahan, maka hikmat itu akan diberikan kepadamu."
Sedekah bersama teman ini akan mengingatkan kita dengan kisa dua orang sahabat yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Keduanya selalu berlomba-lomba dalam menunaikan kebaikan. Selain itu, keduanya juga selalu bersaing untuk memberikan yang terbaik dari yang mereka miliki.
Prinsip ini dikenal dengan hukum keterbalikan atau hukum tabur tuai. Ketika kita bersedekah, kita sedang menanam benih kebaikan yang akan berbuah keberkahan di masa depan.